Saturday 4 March 2017

E-majalah


Al-majall

Image result for majall logo


Islam adalah agama keamanan.


KONSEP HUBUNGAN SESAMA MANUSIA


Disediakan oleh


Muhammad Hafidzul Afifi Bin Mohd Ali    10DKM14F2049 
DKM5B



KATHIRESEN A/L RAMANATHAN    10DKM14F2047
DKM5B



Muhammad Ali Naziffudeen bin Nadzir  10DKM14F1205
DKM5B


Muhammad Syazwan Bin Mansor  10DKM14F2016
DKM5A



Muhammad Luqman Hakim Bin Abd Rahim 10DKM14F2044
DKM5A


Harirao a/l Muniandy
21 tahun





Kandungan

1.Tajuk dan Slogan
2.Profil Kumpulan
3.Isi kandungan
4.Kenali Kami
5.Isu-isu
6.Rujukan


Kenali Kami..

Latar belakang Majalah

Sebuah e-majalah islam, membicarakan isu-isu penting yang menyentuh kepentingan semasa dan masa hadapan sosial yang sedang melanda. e-majalah juga menjadi tempat serta alat kepada golongan terpelajar atau golongan intelektual menyebarkan pemikiran, idea, fahaman dan pendapat mereka terhadap isu dan permasalahan yang menyelubungi masyarakat pada masa itu menerusi laman sesawang internet.



Sidang Ridaksi Majalah



Penerbit
Politeknik Seberang Perai


Penasihat
Noriah Bt Nawi


Ketua Editor
Muhammad Hafidzul Afifi Bin Mohd Ali


Editor
Katiresesen A/L Ramanathan


Grafik
Luqman Hakim
Laman Web
Muhammad Hafidzul Afifi Bin Mohd Ali
Pencetak
Muhammad Syazwan
Pemasaran
Muhammad Ali Naziffudeen




KATA KATA ALUAN

Bismillahirahmanirahim..
            Alhamdullilah,bersyukur ke atas ilahi dengan limpahan rahmat serta nikmat masa,nyawa tenaga yang dianugerahkan kepada kumpulan kami.Baik lah,untuk tugasan subjek DUA6022 Komunikasi Dan Penyiaran Dalam Islam kali ini,kami ditugaskan untuk menyiapkan tajuk Komunikasi iaitu Konsep Hubungan Sesama Manusia oleh itu,selamilah isi-isi yang telah kami perolehi ini.




PENGENALAN


Ada banyak tuntutan yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim dalam  kehidupan di dunia ini, salah satunya adalah keharusan menjalin habulum minallah (hubungan yang baik kepada Allah) dan hablum minannas (hubungan yang baik dengan manusia). Hal ini ditekankan karena manusia sangat membutuhkan Tuhan dan Tuhan yang sesungguhnya adalah Allah Swt, disamping itu manusia juga tidak bisa hidup sendirian, karenanya ia membutuhkan manusia lain yang dapat berinteraksi secara baik untuk bisa mewujudkan kehidupan yang baik. Di dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mensekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah terhadap kedua ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang yang dalam perjalanan dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (QS 4:36).


1. Konsep Persaudaraaan 

“Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara kerena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah SWT supaya kamu mendapat rahmat.”
Semua muslim adl bersaudara. Karena itu jika bertengkar mereka harus bersatu kembali dan bersaudara seperti biasanya. Hal ini diperkuat oleh larangan Rasulullah SAW terhadap permusuhanantar muslim. Abu Ayyub Al-Anshary meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda “Tidak seorang muslim memutuskan silaturrahmi dgn saudara muslimnya lbh dari tiga malam yg masing-masingnya saling membuang muka bila berjumpa. Yang terbaik diantara mereka adl yg memulai mengucapkan salam kepada yg lain.” .
Persaudaraan yg dimaksudkan adl bukan menurut ikatan geneologi tapi menurut ikatan iman dan agama. Hal tersebut diisyarakat dalam larangan Allah SWT mendoakan orang yg bukan Islam setelah kematian mereka. Firman Allah SWT “Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yg beriman meminta ampun bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu adl kerabatnya.”
Ini sama sekali tidak berarti bahwa seorang muslim diijikankan mengabaikan ikatan keluarganya walaupun dgn kerabat non muslim. Dasar kebajkan kepada orang tua dan keluarga dapat ditemukan dalam Al-Qur’an sendiri. Firman Allah SWT “Dan kami wajibkan manusia kebaikan kepada kedua ibu bapaknya.”
Mengutamakan persaudraan Islam lbh dari yg lain sama sekali tidak mempengaruhi ikatan darah biarpun dgn kerabat non-Muslim.
Nabi SAW menekankan pentingnya membangun persaudaraan Islam dalam batasan-batasan praktis dalam bentuk saling peduli dan tolong menolong. Sebagai contoh Beliau bersabda “Allah SWT menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya” . Bodoh sekali seorang muslim yg mengharapkan belas kasih khusus dari Allah SWT jika ia tidak memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan muslim lainnya. Sebagai akibatnya persaudaraan kaum muslim tidak saja merupakan aspek teoritis ideologi Islam tapi telah terbukti dalam praktek aktual pada kaum muslim terdahulu ketika mereka menyebarkan Islam kepenjuru dunia. Kemanapun orang-orang Arab muslim pergi apakah itu ke Afrika India atau daerah-daerah terpencil Asia mereka akan disambut hangat oleh orang-orang yg telah memeluk Islam tanpa melihat warna kulit ras atau agama lamanya. Tidak ada tempat dalam Islam bagi pemisahan kelas maupun kasta.Tata cara melaksanakan shalat tidak ada tempat istimewa dan semua harus berdiri bahu membahu dalam baris-baris lurus. Demikian pula dalam pemilihan imam tidak didasarkan status sosialnya dalam masyarakat namun atas kemampuannya dalam menghafal al-Qur’an. Itulah mengapa seorang imam dapat di tunjuk dari anak yg berusia enam tahun sebagaimana kejadian pada seorang shahabat muda Salamah. Nabi SAW. mengatakan pada kabilahnya “Jika waktu shalat tiba slah seorang dari kalian harus mengumandangkan adzan “. Ketika mereka mencari diantara mereka sendiri mereka tidak menemukan orang yg tahu tentang Al-Qur’an lbh dari Salamah sehingga mereka menunjuknya sebagai imam walaupun ia baru berusia enam atau tujuh tahun pada saat itu. .
Pilar ketiga dalam Islam zakat berupa kewajiban atas orang-orang kaya atau relatif kaya utk menyerahkan sebagian dari simpanan tahunan mereka kepada orang-orang miskin merupakan perwujudan tanggung jawab sosial ekonomi dari persaudaraan itu. Sebabwalaupun kedermawanan amat dianjurkan oleh Islam sebagai mana oleh agama lain tanggung jawab ini dalam Islam dilembagakan dan dipungut oleh negara utk menjamin kelangsungan hidup ekonomi orang-orang miskin. Sebenarnya semua hukum-hukum ekonomi dalam islam selalu menekankan perlindungan atas hak-hak persaudaraan.Praktek-praktek ekonomi yg dgn suatu cara menarik keuntungan atau merugikan anggota-angota masyarakat adl terlarang keras.Makanya pinjaman yg diaku dalam Islam adl pinjaman tanpa bunga sebab pinjaman dgn bunga pada umumnya mengambil keuntungan yg tidak adil dari orang lainketika mereka dalam posisi yg secara ekonomis lemah.
Demikian pula pilar terbesar Islam haji yg mengandung esensi pilar-pilar lainnya menekankan persaudaraan orang-orang beriman dalam semua ritus-ritusnya. Pakaian bagi orang-orang lali-laki yg sedang haji dikenal dgn Ihram terdiri dari dua lembar kain selembar dipakai seputar pinggang selembar yg lain diselempangkan di atas bahu. Kesederhanaan pakain in dikenakan oleh jutaan jamaah haji dari berbagai penjuru dunia menunjukan hakekat persatuan dan persamaan dalam persaudaraan Islam.
Keaslian prinsip persaudaraan yg meliputi segala upacara keagamaan dan hukum-hukum dalam Islam telah dan terus menjadi faktor kunci dalam menarik manusia di seluruh dunia utk masuk Islam. Namun patut dicatat bahwa prinsip persaudaraan ini telah ditantang dalam prakteknya oleh munculnya nasionalisme diantara kaum muslimin. Walaupun Allah SWT dan Rasul-Nya dgn tegas menentang segala bentuk tribalisme nasionalisme dan rasisme. Nasionalisme telah ditimbul dikalangan kaum muslim setelah tumbangnya generasi awal Berabad-abad setelah wafatnya Nabi saw nasionalisme arab Persia dan Turki meruntuhkan umat muslim ketika kepemmpinan terus berpindah tangan diantara mereka selama masa-masa itu. Bentuk awal nasionalisme ini kemudian diperberat oleh kolonialisme Eropa yg meninggalkan umat Islam terpecah belah ke dalam seribu satu kesatuaan-kesatuan nasional yg berskala kecil dan dangkal. Walaupun ikatan umum Islam tetap berlanjut menyatukan umat dalam persaudaraan pemerintah mereka masing-masing mengeksploitasi segala kesempatan yg dapat membangkitkan perasaan-perasaan nasionalisme agar massa muslim tetap terpecah-pecah sehingga pemerintahan mereka yg pada sebagian besar kasus anti Islam dapat terus terpelihara.
Kelemahan yg menghantam kehidupan umat Islam sekarang ini mulai dari runtuhnya khilafah Islamiyah sampai terpuruknya negeri-negeri Islam sehingga harus menjadi bagian dunia ketiga merupakan satu indikasi yg paling jelas menurunnya rasa persaudaraan dikalangan umat Islam itu sendiri. Perpecahan dikalangan umat yg mempunyai kepentingan-kepentingan golongan ikut meluluh lantahkan pilar-pilar persaudaraan itu. Maka kata kunci utk mampu menegakan Islam di seentero jagad ini adl dgn pererat persaudaraan diantara sesama umat Islam dan menyingkirkan jauh-jauh rasa ta’asubiyah dan keyakinan penuh bahwa nasionalisme bukan dari bagian kita sedikitpun.


2. Konsep Kejiranan

Dari segi bahasa atau etimologi, jiran berasal daripada bahasa Arab yang membawa pengertian orang yang tinggal bersebelahan atau tetangga.

Dari segi istilah jiran adalah orang-orang yang tinggal bersebelahan dengan rumah, bersebelahan kampung, daerah malahan lebih besar daripada itu iaitu jiran yang bersebelahan dengan negara. Jiran juga bererti ahli-ahli 40 buah rumah setiap penjuru yang mengelilingi rumah individu. Hal ini sebagaimana hadith riwayat Abu Daud, telah bersabda Rasulullah s.a.w iaitu :

 Maksudnya : “Empat puluh buah rumah tetap sebagai jiran tetangga”


Berdasarkan kepada hadith Rasulullah s.a.w menunjukkan bahawa walaupun jarak daripada rumah seseorang diselangi 40 buah rumah, ia juga dikira sebagai jiran tetangga. Menurut Ali Ibn Talhah daripada Ibnu Abbas, jiran membawa pengertian hubungan kekeluargaan atau pertalian darah. Jiran juga boleh dikatakan sebagai apabila penempatan itu dihuni oleh manusia yang lain yang juga tinggal berhampiran dengan rumah yang dihuni oleh kita. 

Islam membahagikan jiran kepada beberapa bahagian iaitu jiran beragama Islam yang mempunyai pertalian darah, jiran beragama Islam yang tidak mempunyai pertalian darah dan jiran bukan Islam. Dalam erti kata lain jiran jauh dan dekat. Hal ini sebagaimana firman Allah s.w.t dalam surah an-Nisaa’ ayat 36 iaitu :

 Maksud-Nya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. 

 Hak jiran perlu bagi setiap individu untuk pelihara kerana hal ini adalah selari dengan tuntutan agama. Tidak menyakiti jiran dan seringkali memelihara keamanan dengan jiran. Hal ini sebagaimana dalam sabda Rasulullah s.a.w iaitu : 

Maksudnya : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka janganlah dia menyakiti jirannya.”

 Menghormati jiran dan pengamalan mereka selagimana tidak membawa mudharat. Sekalipun jiran tersebut bukanlah beragama Islam maka menghormati dan tidak menganggu kehidupan dan pengamalan mereka misalnya ibadah mereka dalam agama mereka seperti yang dilakukan oleh orang-orang Cina dengan meletakkan tokong di luar rumah maka hendaklah dihormati selagimana tidak membawa bahaya dan mudharat.

 Umat Islam yang bertimbang rasa dan menyedari serta memahami hukum-hukum agama, adalah merupakan manusia yang paling baik hubungannya terhadap jiran-jirannya. Mereka akan sentiasa mencurahkan segala bakti demi kebaikan jiran mereka yang merupakan manusia yang paling mereka kasihi. Islam banyak menyeru umatnya agar sentiasa menjaga dan memelihara hubungan dengan jiran. Menyedari betapa tingginya kedudukan jiran di dalam Islam dan peranannya dalam kehidupan kemanusiaan.


Antara hak jiran yang lain yang perlu dipelihara adalah sentiasa memberi layanan baik dan kasih sayang serta akhlak yang baik dalam muamalah dengan mereka. Islam mementingkan hubungan mesra dan layanan baik kepada jiran dan ini terlihat daripada banyak panduan daripada hadith baginda antaranya ialah daripada riwayat Abu Dzar yang menyebut telah bersabda Rasulullah s.a.w iaitu

 Maksudnya : Wahai Abu Dzar sekiranya engkau memasak maraq (sejenis makanan berkuah seperti sup) maka banyakkanlah kuahnya dan berikan kepada jiran engkau

 Berdasarkan dalil-dalil daripada al-Qur’an dan hadith, jelas menunjukkan bahawa Islam seringkali menganjurkan dan menyeru umatnya supaya sentiasa menjaga hubungan dengan jiran tetangga dan memelihara hak-hak jiran disamping menghormati jiran-jiran bukan Islam selagimana tidak merosakkan akidah dan akhlak.

3. Batas-Batas Pergaulan

ALAM remaja adalah alam yang sangat mencabar sehingga disebut nabi dalam satu senarai orang kenamaan akhirat adalah remaja yang terselamat dan menyelamatkan diri daripada zina.
Maksud hadis: “Lelaki yang apabila diajak perempuan cantik berzina lalu berkata, ‘sesungguhnya aku takut kepada Allah.’”
Sebagai satu agama yang amat hebat, Islam menampilkan cara pengawalan yang sangat berkesan dalam mengatasi penyakit seksual iaitu sebagaimana dalam firman Allah yang kita baca di atas, perkataan ‘jangan kamu hampiri zina.’
Kalau hampiri sudah dilarang dan ditegah, apatah lagi melakukannya. Menghampiri bermakna apa saja perbuatan yang menjadi penyebab, pendorong, keinginan dan sebagainya, adalah haram.
Kalau ada pendorong mudah datang keinginan diulit bisikan syaitan sama merelakan pula, terjadilah perbuatan terkutuk yang saban hari kita lihat dan dengar iaitu remaja melahirkan anak luar nikah.
Semuanya bermula dengan pergaulan bebas tanpa batas, berkawan tak salah yang salahnya bila melampaui batas. Kali ini penulis tampilkan batas-batas dalam pergaulan supaya menjadi bimbingan kepada khalayak remaja sekalian, iaitu:
  1. Pandangan
  2. Pertemuan
  3. Percakapan
  4. Berjabat tangan
  5. Bersentuhan badan
Pandangan yang dimaksudkan di sini adalah pandangan yang biasa bukan bertujuan untuk menimbulkan hawa nafsu sama ada dari pihak lelaki atau perempuan.
Bagi kaum lelaki, Allah s.w.t memberi peringatan di dalam firman-Nya dalam Surah An-Nur ayat 30 yang bermaksud: “Katakanlah olehmu (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman, hendaklah mereka memejamkan setengah dari pandangan mereka…”
Bagi kaum perempuan juga Allah s.w.t memberi peringatan-Nya sebagaimana maksud Surah An-Nur ayat 31 “Katakanlah olehmu (wahai Muhammad) kepada orang-orang perempuan yang beriman hendaklah mereka memejamkan (tidak tengok) setengah dari pandangan mereka…” dari kedua-dua ayat itu kita dapat menafsirkan bahawa kita boleh memandang seseorang yang berlainan jantina sekadar yang perlu sahaja.
Pandangannya pula tidak keterlaluan atau memandang melampaui batas sehingga menerbitkan hawa nafsu sesama sendiri. Hanya dengan pandangan saja kita percaya hawa nafsu akan menguasai dan syaitan mudah menggoda akhirnya mendorong mereka ke arah kancah maksiat.
Maksud pertemuan di antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya di tempat sunyi.
Dalam konteks hari ini lebih di kenali dengan istilah ‘khalwat’ mengikut kebiasaannya apabila dua orang yang bukan mahramnya bertemu di tempat sunyi, mereka akan mudah terdorong untuk melakukan maksiat.
Dalam hal ini Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka janganlah ia melakukan pertemuan dengan seorang perempuan tanpa disertai mahramnya kerana sesungguhnya yang ketiga itu tentulah syaitan.” (Riwayat Bukhari, Muslim dan lain-lain)
Dari hadis di atas dapat kita membuat kesimpulan bahawa Allah melarang pertemuan di antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya di tempat-tempat sunyi dan jauh dari pandangan orang ramai.
Percakapan atau perbualan yang dimaksudkan di sini ialah apabila dua orang individu yang bukan mahramnya bertemu dan bercakap-cakap dengan tujuan tertentu yang boleh mendatangkan syak wasangka.
Dalam soal ini bukan bermakna antara lelaki dan perempuan tidak untuk bergaul dan bercakap-cakap, Islam tidak melarangnya, tetapi percakapan yang dibenarkan ialah mempunyai tujuan yang tertentu atau urusan yang penting sahaja.
Larangan itu dibuat semata-mata untuk menghindari pandangan serong atau fitnah orang terutama sekali kaum perempuan.
Berjabat tangan bermaksud menghulurkan dan menyambut tangan orang lain tanda hubungan silaturahim antara mereka, perlakuan itu meliputi lelaki dengan lelaki dan perempuan dengan perempuan atau sebaliknya.
Menurut Islam hukum berjabat tangan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya adalah haram. Siti Aisyah r.a ada berkata: “…demi Allah, tidak pernah Rasulullah s.a.w menyentuh tangan seorang perempuan lain yang bukan mahramnya, hanya baginda membai’ah mereka dengan percakapan.” (Riwayat Imam Ahmad)
Bersentuhan badan bermakna apabila berlaku pertemuan mana-mana anggota tubuh badan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya.
Sentuhan di sini lebih bermaksud sentuhan dengan sengaja, lebih-lebih lagi hingga menerbitkan keinginan nafsu. Rasulullah s.a.w pernah bersabda yang maksudnya: “Sesungguhnya jika kepala seseorang dari kamu ditikam dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya.”
Dari hadis di atas dapatlah kita mentakrifkan bahawa persentuhan badan antara lelaki dan perempuan bukan mahram adalah dilarang keras Allah s.w.t.



4. INTEGRASI BUDAYA DALAM PERAYAAN


Malaysia ialah sebuah negara yang dihuni oleh pelbagai kaum. Oleh sebab itu, rakyat Malaysia mempunyai kepelbagaian budaya dengan cara hidup yang berbeza. Menurut Abdul Aziz (2000), kebudayaan ialah himpunan kekayaan jasmaniah dan  rohaniah yang dicipta oleh manusia sebagai cara hidup.
Kepelbagaian budaya memerlukan beberapa perkara asas bagi mewujudkan  keharmonian dalam hubungan sosial. Menurut Che Bakar (2007) antara perkara asas  tersebut ialah:
Kemesraan komunikasi
Kemesraan komunikasi boleh di sampaikan melalui bertegur sapa, memberi  ucapan salam, sifat lemah lembut dan selalu memberikan senyuman, tidak  mengira bangsa, agama dan umur.
Budaya ziarah-menziarahi
Budaya ziarah- menziarah atau kunjung mengunjung ini sudah menjadi tradisi yang menjadi kewajiban di negara kita  untuk mewujudkan hubungan yang lebih akrab antara kaum atau bangsa.
Budaya mengambil tahu
Budaya mengambil tahu sesama masyrakat setempat ini adalah sesuatu yang dituntut dalam agama Islam. Budaya ini bertujuan untuk bersikap prihatin terhadap apa yang berlaku di sekeliling kita. Sebagai contoh, sikap tolong- menolong yang dapat kita praktikkan.
Budaya saling menghormati
Budaya saling menghormati ini merupakan perkara yang harus di titikberatakan pada masa kini tidak mengira umur. Dalam Al-Quran sudah  terkandung dalam surah al-Isra’ ayat ke-70. Sekiranya kita mahu dihormati,  maka kita perlu menghormarti orang lain.
Budaya mahabbah ( saling berkasih sayang )
Budaya mahabbah ini dapat menghindarkn diri daripada perasaan seperti benci,  hasad dengki dan permusuhan yang boleh mengakibatkan perpecahan perpaduan  sesama keluarga dan masyarakat.
Islam dan masyarakat majmuk
Agama Islam ialah agama rasmi menurut pernyataan Perlembagaan Perseketuan.  Di samping itu, Perlembagaan Malaysia teleh memberikan jaminan tentang hak  kebebasan asasi rakyat di mana agama-agama lain boleh diamalkan dengan aman.
Menurut Mahmood Zuhdi (1999), antara hak yang jelas disebut dalam Al-Quran dan  sunnah sebagai yang sesuatu perlu dilindungi adalah seperti berikut:
  1. Hak keselamatan
  2. Hak dan kebebasan peribadi
  3. Hak kebebasan tempat tinggal dan bergerak
  4. Hak dan bebasan beragama serta berfikir
  5. Hak dan persamaan dalam undang-undang
  6. Hak dan kebebasan ekonomi
  7. Hak dan kebebasan bekerja
  8. Hak memperoleh jaminan sosial
Hukum Menyambut Perayaan Agama lain Menurut Islam
Negara kita mempunyai pelbagai kaum dan perayaan yang disambut pada setiap tahun.  Antara perayaan yang disambut di Malaysia adalah Hari Raya Puasa, Hari Raya Haji,  Tahun  Baru Cina, Hari Deepavali, Hari Natal dan sebagainya dalm konteks Malaysia,  ucapan  selamat yang diucapkan oleh umat yang beragama Islam kepada masyarakat  bukan Islam  ketika sambutan perayaan mereka adalah diharuskan tetapi dengan  syarat ucapan ini  tidak  mengandungi ungkapan-ungkapan syirik atau karut.

Isu-isu kontemporari

1. Perkauman

Punca-Punca Berlakunya Masalah Negatif  Perkauman.

Dasar Pecah & Perintah Penjajah Inggeris

       Disebabkan oleh dasar  “pecah dan perintah” yang diamalkan oleh British telah menyebabkan berlakunya rusuhan etnik di Tanah Melayu. Dasar yang mengamalkan konsep pecah dan perintah merupakan satu tindakan yang berkesan diamalkan oleh penjajah British menyebabkan wujudnya jurang antara kaum sama ada dari sudut ekonomi dan juga pola penempatan kaum. contohnya orang-orang Cina tinggal di bandar-bandar menjalankan perniagaan dan juga di kawasan-kawasan lombong sebagai pelombong dan  kaum cina memiliki aset yang paling tinggi dalam ekonomi masyarakat Malaysia. Sementara orang-orang Melayu tinggal di luar bandar bekerja  sebagai petani atau nelayan kecil. Manakala kaum India kebanyakannya pula sebagai buruh kasar kerajaan dan pekerja di ladang. Pada hakikatnya kegiatan ekonomi orang-orang Melayu dan India adalah bercorak sara diri. Keadaaan ini menyebabkan kedudukan ekonomi masyarakat bumiputera khususnya Melayu menjadi lemah dan ketinggalan. Corak penglibatan ekonomi antara kaum dalam kegiatan ekonomi yang berbeza telah menjadikan kedudukan sosio-ekonomi mereka tidak seimbang.

            British mengamalkan dasar pecah dan perintah ini bertujuan untuk menyekat ketiga-tiga kaum ini daripada bersatu padu, British menyedari bahawa sekiranya tiga kaum utama ini bersatu maka akan menyebabkan kepentingan dan sumber ekonomi mereka akan terjejas. Masyarakat  melayu  terdiri  dari  petani  dan  nelayan  di  kampung, masyarakat  cina  pula  telah  mewarisi  perniagaan  secara  turun  temurun dan  tinggal  di  bandar  manakala  masyarakat  india  bekerja  sebagai penoreh getah  dan  tinggal  di  estet. Dasar  ini  telah  berjaya  direalisasikan  bagi mewujudkan  kelompok-kelompok  etnik  yang  berdasarkan  kegiatan ekonomi  yang  tinggal  dalam  kelompok  masing-masing.  Kesannya, interaksi  antara  kaum  hanya  terbatas  di  pasar  sahaja.  Ini melahirkan perasaan prasangka antara kaum yang telah mengapi-apikan lagi tercetusnya sentimen 13 Mei 1969.

         Keadaan seperti ini menyebabkan hubungan atau komunikasi antara kaum di Tanah Melayu menjadi terbatas suatu ketika dahulu. Bagi penjajah British keadaan seperti ini juga sudah memadai bagi mengukuhkan kedudukan serta mengekalkan kuasa mereka. Suasana yang tidak seimbang ini telah berlanjutan sekalipun negara telah mencapai kemerdekaan.

            Bahkan suasana sosio-ekonomi yang tidak seimbang itu semakin melebar akibat daripada penekanan yang berlebihan terhadap pertumbuhan ekonomi tanpa menghiraukan ketidakseimbangan sosio-ekonomi dalam masyarakat Malaysia. Perkembangan rumit yang melibatkan kelas dan kaum ini akhirnya telah membawa kepada meletusnya peristiwa 13 Mei 1969. Kerajaan yang sedar akan keresahan dan perasaan tidak puas hati yang berlaku antara kaum tidak seyharusnya dibiarkan. Berikutan inilah lahirnya Dasar Ekonomi Baru (DEB) yang dilancarkan pada tahun 1971 sebagai usaha untuk memulihkan keadaan. Latar belakang pendidikan yang berbeza juga telah dikaitkan sebagai punca yang membawa kepada meletusnya peristiwa 13 Mei.

Latar belakang pendidikan yang berbeza

            Semasa dasar penjajahan British, Tanah Melayu tidak mempunyai sistem pendidikan yang jelas, penjajah British tidak mengambil peduli tentang dasar pendidikan yang lahir di Tanah Melayu, mereka hanya mengambil berat dan memajukan sekolah aliran Inggeris dengan pelbagai kemudahan prasarana yang serba sempurna. Latar belakang pendiikan yang berbeza juga telah dikaitkan sebagai punca yang membawa kepada sifat perkauman diantara ketiga-tiga etnik ini semakin menebal. Hal ini berlaku apabila sistem pendidikan yang wujud di Tanah Melayu sebelum merdeka terbahagi kepada empat aliran mengikut kaum iaitu sekolah Melayu, Cina, India dan Inggeris. Kempat-empat aliran ini mempunyai kurikulum yang tersendiri dan berbeza antara kaum. Sekolah Melayu menekankan kemahiran menulis, membaca dan mengira sekadar keperluan peringkat rendah sahaja. Manakala kurikulum sekolah Cina dan India pula masing-masing berkiblatkan negeri asal mereka, sukatan pelajaran serta buku-buku teks dan guru-guru yang mengajar juga telah dibawa dari Negeri China dan India. Keadaan ini telah mengukuhkan lagi keadaan keperibadian etnik yang telah sedia wujud. Sekolah Inggeris pula hanya dapat dinikmati oleh orang-orang Cina dan India yang tinggal di bandar-bandar dan sebilangan orang melayu yang terdiri daripada pembesar atau kerabat diraja.

             Ketiadaan sistem pendidikan yang seragam ini menyukarkan semangat perpaduan sukar dicapai. Pelajar langsung tidak berpeluang untuk bergaul dengan pelajar atau etnik lain ini menyulitkan pembentukan persefahaman antara etnik. Disebabkan sukatan pelajaran kaum cina dan india berasal dari negara asal maka pemikiran anak-anak muda mereka berpaksikan kepada cara atau gaya hidup tempat asal leluhur meraka. Melalui pendidikan ini juga pengaruh daripada kehidupan dan adat resam serta merasakan kaum mereka lebih cemerlang wujud, sistem pendidikan yang tidak seragam juga boleh mewujudkan perasaan prasangka dan streotaip antara kaum. Keadaan ini menyebabkan sesetengah masyarakat dalam kaum yang berbeza ini memandang rendah terhadap kaum lain.

          Selain itu, Dasar Pelajaran Kebangsaan yang dirasmikan sebagai Ordinan Pelajaran 1957 telah dikecam oleh pelbagai pihak bukan Melayu . Ini kerana mereka merasakan langkah itu terlalu mengutamakan bahasa Melayu, namun Kesatuan Guru-Guru Melayu Semenanjung (KPGMS) pula tidak berpuas hati dengan perlaksanaannya. Mereka berasa kecewa dengan sikap kerajaan yang tidak menubuhkan sekolah menengah dan universiti yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar pada awal 1958 sebagaimana yang telah dirancangkan



Perasaan tidak puas hati terhadap hak istimewa orang melayu

            PAP telah secara lantang menyuarakan rasa tidak puashati terhadap apa yang disebut sebagai hak istimewa orang Melayu dalam perlembagaan. Mereka mendakwa hak kaum-kaum lain telah diketepikan kononnya mereka telah tersisih daripada keadilan. Oleh sebab itu menurut Jomo dalam bukunya "Pembangunan Ekonomi dan Kelas Sosial di Semenanjung Malaysia ", isu sebenar yang mencetuskan peristiwa 13 Mei adalah perasaan tidak puas hati terhadap hak istimewa orang Melayu. Namun hakikat sebenarnya kedudukan taraf ekonomi orang Melayu adalah terkebawah berbanding dengan kaum Cina. Pendeknya apa yang didakwa oleh orang-orang Cina yang mereka terjejas oleh peruntukan hak istimewa orang Melayu ini adalah sebagai alat semata-mata umtuk mereka berlindung di sebaliknya bagi menarik perhatian dan sokongan ramai terutama menjelang pilihan raya 1964. Menyedari akan bahayanya pengaruh majoroti Cina dari Singapura ini, Tunku telah mengambil keputusan untuk memaksa Singapura keluar dari Malaysia pada 9 Ogos 1965 . Namun keadaan ini tidak mematahkan semangat PAP untuk cuba membela nasib orang-orang Cina di Tanah Melayu. Berikutan itu sebuah parti baru telah ditubuhkan di Malaysia bagi mengambilalih fungsi PAP sebelum ini. Parti baru itu diberi nama Parti Tindakan Demokratik (DAP). Menjelangnya pilihanraya 1969 parti DAP dan parti -parti pembangkang lain telah memainkan isu-isu sensitif dan perkauman termasuk membangkitkan soal-soal ketidakadilan menyebabkan perasaan tidak puas hati dan kegelisahan di kalangan rakyat menjadi bertambah .     Sebenarnya apa yang cuba dilakukan oleh parti-parti politik ini bertujuan untuk mendapatkan kemenangan dalam pilihanraya, di mana mereka tidak mempedulikan sentimen antara kaum yang boleh membahayakan itu.

Bahasa Melayu sebagai bahasa rasmi negara

             Isu bahasa juga tidak kurang pentingnya dalam menyumbangkan faktor kepada peristiwa 13 Mei. Berikutan perisytiharan kemerdekaan Tanah Melayu 1957, sebuah perlembagaan Persekutuan telah dibentuk yang antara lainnya menyatakan dengan jelas tentang kedudukan bahasa Melayu dan bahasa Inggeris adalah sebagai bahasa rasmi negara. Selepas sepuluh tahun merdeka kerajaan akan mengkaji semula tentang kedudukan bahasa Inggeris dengan tujuan untuk mengugurkannya daripada status bahasa rasmi dan hanya bahasa Melayu sahaja yang diiktiraf sebagai bahasa rasmi. Untuk mencapai tujuan itu, pada 31 Ogos 1967 kerajaan telah mengadakan pelbagai kegiatan bagi tujuan memperluaskan penggunaan bahasa Melayu . Antara kempen yang dijalankan ialah Hari Bahasa Kebangsaan, Minggu bahasa Kebangsaan dan Bulan Bahasa Kebangsaan. Pelaksanaan penggunaan Bahasa Kebangsaan telah dipelopori oleh Dewan Bahasa dan Pustaka dengan dipimpim oleh Syed Nasir bin Ismail.


Perbezaan agama dan budaya

        Kaum melayu sebahagian besarnya beragama islam Kaum cina beragama Buddha,  Lao-Tza,  Taoisme,  Conficius  manakala  kaum  india  beragama hindu. Di samping itu terdapat juga yang beragama kristian. Setiap kaum juga  mempunyai  kebudayaan  yang  tersendiri.  Masalah  perpaduan  ini bukannya  bermula  disebabkan  agama  lain  tetapi  akibat  dari  sikap  jahil terhadap  agama-agama  lain  hingga  banyak  perkara  yang  dilakukan secara  tidak  sengaja  telah  menyinggung  emosi  penganut  agama  lain. Inilah punca yang telah mengakibatkan peristiwa 13 Mei 1969.

Masalah Ekonomi

       Kegiatan ekonomi berbeza telah mewujudkan jurang pendapatan berbeza antara  kaum  dan  menimbulkan  rasa  tidak  puas  hati  dan  persaingan ekonomi  secara  tidak  sihat.  Ketidakseimbangan  ini  menyebabkan  setiap kaum  saling  mencemburui  satu  sama  lain.  Orang  melayu  mencemburui kemewahan  dan  kejayaan  orang  cina  manakala  orang  cina dan  india mencemburui  kelebihan  orang  melayu  yang  mendapat  peluang perkhidmatan dalam sektor pentadbiran.

Persatuan-persatuan etnik

         Struktur masyarakat pelbagai kaum di Malaysia telah melahirkan banyak persatuan  politik,  sosial  dan  ekonomi  yang  memperjuangkan  kaum masing-masing  tanpa  menghiraukan  kaum-kaum  yang  lain. Menurut Nik Anuar Nik Mahmud (2007) Rusuhan kaum pada 13 Mei 1969 adalah peristiwa tragis yang terburuk dialami oleh Malaysia. Peristiwa itu hampir-hampir memusnah-kan negara ini. Alhamdulillah, dengan kebijaksanaan pemimpin dan semangat setia kawan rakyat, bencana itu telah dapat ditangani dan negara kembali pulih seperti sediakala. Banyak pengajaran yang boleh dipelajari daripada bencana itu. Antara yang terpenting ialah peri mustahaknya memperkukuhkan perasaan muhibah dan ikatan perpaduan antara kaum demi kestabilan politik dan keselamatan Malaysia yang berbilang kaum ini.

Kesan peristiwa 13 Mei 1969 dalam aspek ekonomi

Ketidakseimbangan ekonomi di kalangan kaum merupakan suatu faktor yang telah dikenal pasti sebelum ini sebagai salah satu sebab yang membawa kepada peristiwa 13 Mei. Perasaan kurang senang ekoran daripada ketidakseimbangan sosio-ekonomi antara kaum telah menimbulkan pelbagai tanggapan salah dan perasaan resah serta irihati yang berterusan di kalangan masyarakat dan inilah keadaan yang sebenar berlaku sebelum peristiwa 13 Mei. Oleh yang demikian pihak kerajaan tidak teragak-agak lagi untuk merangka suatu pelan tindakan yang menyeluruh bagi membendung dan mengatasi masalah itu. Atas alasan itulah pada tahun 1971 kerajaan telah melancar Dasar Ekonomi Baru (DEB). DEB telah dilancarkan bersama-sama Rancangan Malaysia Kedua.Terdapat dua matlamat utama dalam pelancaran DEB, iaitu iaitu pembasmian kemiskinan 'tanpa mengira kaum,' dan kedua penyusunan semula masyarakat Malaysia bertujuan untuk menghapuskan pengenalan kaum berdasarkan fungsi ekonomi.

Sementara objektif utama pelancaran Dasar Ekonomi Baru ialah untuk memulihkan hubungan dan ketidakseimbangan sosio-ekonomi antara kaum. Adalah menjadi harapan agar melalui langkah ini proses agihan kekayaan dan pendapatan serta peluang ekonomi yang lebih seimbang dan menyeluruh akan dapat dilaksanakan .Dengan itu diharapkan perpaduan negara akan lebih terpelihara. DEB telah dirancang untuk tempoh 20 tahun iaitu dari tahun 1971 hingga tahun 1990. Matlamat yang hendak dicapai dalam tempoh tersebut ialah seperti berikut: 19Peratus penanaman modal dalam syarikat Bhd. 1971-1990. Bumiputera 1.5% 30%Bukan Bumiputera 23.7% 40%Asing 62.1% 30% Sementara objektif utama pelancaran Dasar Ekonomi Baru ialah untuk memulihkan hubungan dan ketidakseimbangan sosio-ekonomi antara kaum. Adalah menjadi harapan agar melalui langkah ini proses agihan kekayaan dan pendapatan serta peluang ekonomi yang lebih seimbang dan menyeluruh akan dapat dilaksanakan .Dengan itu diharapkan perpaduan negara akan lebih terpelihara. DEB telah dirancang untuk tempoh 20 tahun iaitu dari tahun 1971 hingga tahun 1990. Matlamat yang hendak dicapai dalam tempoh tersebut ialah seperti berikut: 19Peratus penanaman modal dalam syarikat Bhd. 1971 1990Bumiputera 1.5% 30%Bukan Bumiputera 23.7% 40%Asing 62.1% 30% Membasmi KemiskinanSesungguhnya usaha untuk membasmi kemiskinan bukanlah suatu perkara yang mudah. Perlaksanaan DEB sendiri agak perlahan . Usaha untuk membasmi kemiskinan hanya melibatkan tindakan yang tidak mengancam kepentingan golongan yang berharta. Umpamanya tindakan kerajaan menyediakan kemudahan pemasaran dan kredit kepada kaum tani tidak menampakkan tamparan terhadap kepentingan para kapitalis bukan Melayu. Antara langkah kerajaan ialah rancangan penerokaan tanah bagi mereka yang tidak mempunyai tanah, peluang pekerjaan bagi penganggur, serta produktiviti dan kenaikan harga barangan bagi petani . Namun begitu tindakan seumpama ini akan dibatasi oleh keadaan ekonomi. Contohnya kerajaan mungkin berjaya mengawal harga padi dalam pasaran tempatan melalui langkah-langkah tertentu yang diambil, sebaliknya kerajaan tidak terdaya untuk berbuat demikian bagi getah yang dijual di pasaran antarabangsa. Bagaimanapun langkah kerajaan dalam menangani masalah kemiskinan kaum bumiputera sedikit sebanyak telah berhasil . Sekitar tahun-tahun 70-an pertumbuhan ekonomi Malaysia adalah pesat. Sekalipun barangan ekspot seperti getah didapati sukar bagi kerajaan untuk mengawal kestabilan harganya kerana dipengaruhi oleh pasang surut pasaran antarabangsa di mana ia turut mempengaruhi kadar kemiskinan di kalangan pekerja ladang contohnya naik daripada 40.0 peratus pada tahun 1970 kepada 47.0 peratus (1975), sebelum jatuh kepada 35.1 peratus (1980), kemudian meningkat semula kepada 54.6 peratus (1983).

Berbalik kepada kadar kemiskinan di kalangan penanam padi telah turun daripada 88.1 peratus pada tahun 1970 kepada 77.0 peratus (1975), dan turun lagi kepada 52.7 peratus (1980), tetapi ianya meningkat semula kepada 54.0 peratus (1983). Kadar penurunan yang nyata daripada tahun 1970 adalah kesan daripada subsidi yang dibekalkan oleh kerajaan. Sebaliknya peningkatan kos pengeluaran termasuk kenaikan harga input-input pertanian seperti baja dan racun menyebabkan peratusnya meningkat semula.

Kesan-kesan Tercetusnya Rusuhan Etnik.

Kesan Sosial

Dari segi kesan terhadap sosial, dimana kita dapat lihat bahawa wujudnya salah faham dan buruk pandangan terhadap kaum-kaum lain kerana wujudnya sikap perkauman. Sikap perkauman ini akan membecah-belahkan kaum bukan sahaja memberi kesan dalam jangka masa yang pendek namun turut memberi kesan dalam jangka masa yang panjang. Kesan dalam jangka masa yang masa yang pendek, contohnya sekiranya orang melayu tidak diberi peluang pekerjaan di kebanyakkan perniagaan yang dipunyai oleh masyarakat Cina. Ini akan mewujudkan pandangan yang serong dan rasa tidak puas hati. Dalam jangka panjang pula, perasaan ini akan menjadi teruk dan lebih mendalam dan mungkin akan membawa kepada rusuhan kaum seperti yang berlaku pada 13 Mei 1969,dan ini akan membawa keancaman kepada struktur sosial di Malaysia dan rakyat tidak akan dapat hidup aman lagi.

Kesan Ekonomi

Ekoran daripada keruntuhan struktur sosial di Malaysia ataupun perpecahan kaum di Malaysia mungkin akan menyebabkan aktiviti ekonomi tidak dapat berjalan dengan lancar dan juga mungkin berhenti dengan serta-merta. Hal ini akan mengakibatkan Negara mengalami kerugian atau defisit dimana perbelanjaan melebihi pendapatan. Antara sebabnya, apabila berlaku rusuhan kaum , kerajaan terpaksa membelanjakan banyak duit untuk mengamankan Negara dan pada masa yang sama pendapatan Negara akan berkurang disebabkan ekonomi terbantut. Selain daripada itu, pelabur-pelabur juga akan menghentikan pelaburan mereka di Malaysia kerana risau mengalami kerugian dan pelabur luar negara ingin melabur di Malaysia juga akan membatalkan hasrat mereka. Mata wang Malaysia juga akan jatuh teruk dimana apabila berlakunya ketidaktenteraman di Malaysia, ramai akan meninggalkan Negara Malaysia untuk mencari tempat yang lebih selamat dan ini akan mengakibatkan duit ringgit Malaysia keluar dengan banyaknya dari Malaysia.   

Kesan kepada Integriti dan Imej Negara

Seperti yang telah dicatatkan dalam sejarah Malaysia Tunku Abdul Rahman ,Tun V.T Sambanthan dan ahli politik kaum yang lain mendapatkan kebebasan Negara dengan membuktikan kepada kerajaan British yang rakyat di Tanah Melayu mampu bersatu padu di bawah satu pentadbiran maka atas sebab inilah kita diberi kemerdekaan dan atas sebab itu jugalah Negara kita dipandang tinggi kerana mampu bergerak walaupun rakyatnya terdiri daripada banyak kaum.Jikalau rusuhan kaum berlaku lagi, ini akan mencemarkan nama baik Negara dimana ia akan jelas menunjukkan Negara gagal dalam menyatupadukan penduduknya malah keadaan menjadi semakin teruk. Ini akan menconteng arang terhadap imej dan integriti Negara sebagai sebuah Negara yang berdaulat dan mengamalkan prinsip demokrasi.

Peristiwa Kampung Medan 2001
Berlaku pergaduhan setempat antara orang-orang Melayu dengan orang-orang India di Kampung Medan yang tercetus pada 8 Mac 2001 berlarutan sehingga 12 Mac 2001. Terdapat beberapa faktor utama yang mencetuskan tragedi di Kampung Medan iaitu:
  •           Masalah sosio-ekonomi seperti perumahan, kekurangan kemudahan awam masyarakat miskin bandar (Melayu dan India) yang dipinggirkan daripada projek-projek pembangunan. Keadaan ini mewujudkan kesan psikologi yang tinggi.
  •       Isu-isu yang berkaitan dengan polarisasi perkauman di kawasan tersebut yang tidak dapat diselesaikan oleh pihak berwajib.
  •        Perbuatan anasir luar yang ingin menganggu ketenteraman di kawasan tersebut dan mewujudkan ketidakstabilan politik.
  •           Masyarakat Melayu di kawasan tersebut telah hilang sabar terhadap sikap anti sosial 4sekumpulan remaja India dan mereka ingin memberi suatu pengajaran.
  •         Pengaruh parti politik yang sengaja memperbesarkan perkara-perkara kecil.
  •      Ketidakmampuan Kerajaan Negeri dan Tempatan untuk menyelesaikan isu-isu pembangunan infrastruktur dalam masa yang singkat.


2. PENYEBARAN FITNAH



Fitnah ialah menyiarkan sesuatu berita tanpa kebenaran dengan bertujuan untuk mencemarkan nama baik seseorang dan bagi pemfitnah tersebut pula ianya adalah untuk memudahkan dirinya bagi mencapai segala cita-citanya. Pada era teknologi dan globalisasi ini penyebaran fitnah menjadi berleluasa dan ianya mudah untuk disampaikan dengan adanya teknologi canggih seperti komputer, telefon dan pelbagai gajet lagi. Penyebaran fitnah masa kini lebih tertumpu pada penyebaran fitnah di laman sosial yang mana tujuan utama penfitnah adalah untuk menjatuhkan seseorang, memperoleh pangkat dan tidak terkecuali untuk melariskan artikelnya semata-mata untuk mencapai tontonan tertinggi. Perbuatan fitnah ini adalah perbuatan yang tercela yang mana Allah S.W.T telah menjanjikan azab yang pedih kepada mereka yang menyebarkan fitnah.


Firman Allah S.W.T dalam surah al-Buruj:10 :“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang sangat pedih”. 


Adalah menjadi sesuatu yang janggal apabila golongan berpendidikan tinggi juga turut tidak terkecuali menjadi penyebar fitnah bahkan golongan inilah yang lebih memanipulasi sikap buruk menyebarkan fitnah. Kebanyakkan daripada mereka menyebarkan fitnah hanya semata-mata untuk mengejar pangkat dan harta dunia yang mana hanya bersifat sementara. Hal ini terjadi kerana mereka lupa akan kehidupan selepas mati dan azab yang akan Allah S.W.T timpakan pada mereka di hari pengadilan kelak. Pada usia muda mereka, mereka hanya lebih mementingkan ilmu dunia. Akibatnya, ianya menyebabkan mereka jahil akan ilmu agama yang menyebabkan mereka terperosot kelembah kedustaan.


Oleh yang demikian, bagi mereka yang menerima berita yang disampaikan orang lain ianya perlulah dipastikan kesahihannya. Kebijaksanaan dan kewarasan fikiran sepatutnya menjadikan kita tidak mudah terpedaya dengan fitnah yang bertujuan untuk memburuk-burukkan orang lain. Sikap menyebarkan fitnah bukanlah sunnah yang diajarkan Rasulullah S.A.W.
Rasulullah SAW mengingatkan kita melalui sabda Baginda: “Orang Mukmin bukan seorang pencela, bukan seorang pengutuk, bukan seorang yang keji dan bukan seorang yang berkata kotor (maki-hamun).” (Riwayat Ibnu Mas'ud)


Penyebaran fitnah bukan sahaja dari segi penulisan atau komen, penyebaran fitnah juga boleh berlaku dalam bentuk gambar dan juga video. Fitnah sebegini pernah terjadi kepada ahli politik dan artis tanah air. Akibat daripada perbuatan mereka yang tidak bertanggungjawab ini, ianya telah menyebabkan mangsa fitnah tersebut sukar mendapat perkerjaan. Sebagai contoh golongan artis mereka perlu menerima pelawaan syarikat produksi untuk menjalankan setiap rakaman. Akibat daripada virus fitnah ini syarikat produksi tidak berani mengambil risiko kerugian jika mereka mengaji artis yang terlibat dengan skandal fitnah. Adalah lebih parah apabila mangsa fitnah itu sendiri terpaksa menerima hukuman sebat dan penjara akibat daripada virus fitnah tersebut.
Sejarah Islam telah menunjukkan bukti yang nyata di mana tiga khalifah Islam menjadi korban fitnah menyebabkan Khalifah Umar al-Khattab, Khalifah Uthman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talib terbunuh.

Nama


Jenis Fitnah
Saidina Umar al-Khattab

  •      Dibunuh Abu Lu’lu’ah
  •   Menuduh saidina Umar mengenakan cukai yang tinggi kepadanya.      




Saidina Uthaman Affan   
  • Dibunuh kaum al-Qurra
  •      menganggap saidina Uthman:

       ·  Memihak kaum keluarga

       ·  Boros dan mengambil duit baitulmal
    
       ·  Membenarkan para sahabat                             Rasululla S.A.W dan kaum Quraisy                 memiliki tanah di  Iraq
    
      ·  Memihak kaum Quraisy dan kaum                  murtad
       
      ·  Membakar al-Quran
Saidina Ali Abi Talib
  • Dibunuh oleh kawarij
  •   Golongan kawarij menuduh saidina Ali berkomplot membunuh  saidina Uthman

Keadaan yang berlaku hari ini menampakkan kegagalan masyarakat memikirkan kesan daripada perbuatan mereka terhadap orang lain. Ia juga memperlihatkan kejahilan mereka mengenai ajaran Islam yang melarang menyakiti saudara kerana umat Islam sepatutnya menyayangi saudara sebagaimana dia menyayangi dirinya.

Kebebasan bersuara serta hak asasi yang diperjuangkan selama ini juga menjadikan perbuatan menfitnah, membuat dakwaan palsu sebagai suatu yang boleh diterima atau tidak salah. Undang-undang juga gagal mengekang kumpulan yang sering mengamalkan fitnah secara terang-terangan.


Ketahuilah duri fitnah ini amat berbahaya dan menyakitkan. Ianya merosakkan persaudaraan, meruntuhkan institusi keluarga dan masyarakat. Bermula dengan fitnahlah hubungan adik-beradik, suami isteri, jiran tentangga dan sebagainya hancur dan mengakibatkan permusuhan yang berkekalan. Oleh yang demikian kita perlulah sentiasa mengamalkan sikap hormat-menghormati, adil dan bertanggungjawab walaupun berhadapan dengan musuh bagi mengekang virus fitnah ini daripada meresapi ke dalam diri kita sendiri.


Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud

JAUHI FITNAH!!

Kesimpulannya, fitnah bukan sahaja membawa kepada keburukan dalam kehidupan bermasyarakat, malah ianya merupakan dosa besar yang mana si penyebar fitnah perlu memohon maaf kepada mangsa fitnah andai ingin dosanya diampunkan. Pembuat dan penyebar fitnah disifatkan sebagai golongan yang keji. Oleh itu kita sebagai manusia yang waras, setiap informasi yang diterima dan ingin disampaikan perlulah diperhalusi dan diselidik kesahihannya agar tidak mejadi fitnah dalam kalangan masyarakat. Akhir sekali,m kita perlulah sentiasa mengamalkan adab-adab Islam ketika berkomunikasi bagi mengekang virus fitnah ini daripada menular ke dalam diri.





“Tahukah kamu siapakah orang yang muflis?” Sahabat-sahabat Baginda menjawab: “Orang yang muflis di antara kami  ya Rasulullah ialah orang yang tidak mempunyai wang dinar dan dirham (ringgit) dan tiada harta benda.” Nabi s.a.w seterusnya bersabda: “Sebenarnya orang yang muflis daripada kalangan umatku ialah orang yang datang pada hari kiamat membawa solat, puasa dan zakat, sedangkan datangnya itu dengan kesalahan memaki hamun orang, dan menuduh orang itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang itu dan juga memukul orang; maka akan diambil daripada amalan kebajikannya serta diberi kepada orang ini dan orang itu. Kemudian apabila habis amalan kebajikannya sebelum habis dibayar kesalahan-kesalahan yang ditanggungnya, akan diambil pula daripada kesalahan-kesalahan orang yang dianiaya serta ditimpakan ke atasnya. Kemudian, ia dihumban ke dalam neraka.”)




3. Hiburan Melampau

Hiburan??? Menurut kamus dewan edisi ke-3, hiburan bermaksud sesuatu perbuatan, benda dan lain-lain untuk menghiburkan iaitu menyenangkan, mententeramkan hati dan tempat menghiburkan hati. Hiburan kebiasaannya dan selalu dikaitkan dengan remaja atau belia. Namun, persoalannya di sini adakah hiburan dapat memberi kesan positif atau negatif kepada masyarakat secara amnya dan golongan belia khususnya berikutan dengan kemajuan teknologi negara masa kini.
  Pada era globalisasi ini, tidak dapat dinafikan lagi bahawa sumber hiburan amat mudah diperolehi dengan hanya menggunakan hujung jari sahaja dengan menggunakan teknologi yang ada sekarang seperti komputer, telefon bimbit dan lain-lain. Hiburan meliputi skop yang sangat luas untuk dikategorikannya. Antaranya ialah hiburan melalui muzik, filem, tarian, ‘games’ dan lain-lain. Belia kini lebih menjurus atau berminat menggunakan masa yang terluang dengan menggunakan hiburan apabila memerlukan ketenangan. Tidak dapat disangkal lagi, tanpa sesuatu yang boleh menjadi penghibur, hidup dirasakan kosong, lesu dan penuh dengan kebosanan. Malah hiburan di katakan amat sinonim dengan golongan belia atau remaja yang lebih mementingkan gaya hidup yang ‘up to date’ dan proaktif seiring dengan teknologi untuk mendapatkan sumber hiburan.
  Selalunya apabila disebut tentang hiburan pasti akan tergambar di fikiran hanya tentang muzik dan filem. Muzik (jazz, pop, rock, blues, rapp, dangdut, poprock dan agogo) dan filem juga merupakan salah satu hiburan yang utama iaitu mampu memberi impak yang ‘pro’ dan ‘kontra’ kepada belia atau remaja berdasarkan cara penerimaan dan penggunaan hiburan tersebut. Misalnya, jika dilihat dari aspek positif, ada di antara pelajar sendiri yang telah menjadikan muzik sebagai semangat untuk mereka mengulangkaji pelajaran. Cuba kita tinjau dari aspek sejarah, manusia didapati lebih berpotensi untuk mencapai apa yang diingini jika seseorang melakukan perkara tersebut di dalam keadaan gembira dan tenang. Secara tidak langsung, muzik dan filem sama ada di televisyen atau di pawagam layak digambarkan sebagai sumber inspirasi kepada masyarakat terutamanya belia.
  Pada asalnya, teknologi terkini yang menampung evolusi hiburan yang meluasnya terutama dari filem dan muzik secara khususnya adalah bertujuan untuk memberi faedah kepada masyarakat iaitu sebagai penghibur dan menambahkan suasana ceria. Tetapi pada masa kini, golongan belia telah menjadikan tujuannya amat menyimpang dan membawa kepada kesan yang negatif akibat daripada perkembangan teknologi yang sangat pesat. Seperti yang kita sedia maklum golongan belia ini mudah untuk terdorong melakukan atau mencuba sesuatu yang baru. Kemunculan teknologi yang canggih seperti satelit, televisyen, wayang gambar, ‘video player’ dan sebagainya telah memudahkan lagi para belia mendapatkan hiburan yang boleh menjurus kepada perkara-perkara negatif berbanding positif.


Hiburan merupakan persembahan atau kegiatan yang direka bentuk untuk memberi nikmat kepada penonton, contohnya untuk permainan computer, “penonton” mungkin hanya seorang sahaja. Para penonton boleh menyertai hiburan secara pasif, umpamanya menonton opera atau secara aktif seperti dalam permainan computer. Industry yang membekalkan hiburan digelarkan industry hiburan.
Pada umumnya, bermain dan membaca serta penghargaan seni tidak dianggap sebagai hiburan tetapi tergolong dalam rekreasi kerana hiburan biasanya memerlukan pembekal persembahan dilihat oleh penonton, kecuali dalam permainan computer.
Pada dasarnya, Islam mengharuskan hiburan kerana hiburan menjadi sebahagian daripada fitrah kehidupan manusia. Hal ini berdasarkan kepada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan daripada Aisyah r.a. yang bermaksud:
 “Sesungguhnya Abu Bakar masuk kepadaku, sedang di sampingku ada dua gadis hamba daripada orang Ansar sedang menyanyi dengan nyanyian yang dinyanyikan oleh orang Ansar pada hari peperangan Bu’ath. Aku berkata, kedua-dua orang ini bukanlah penyanyi. Abu Bakar berkata, adakah di rumah nabi ini terdapat serunai syaitan? Sedangkan pada hari ini adalah hari raya aidilfitri. Rasulullah bersabda, wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kamu ada hari rayanya akan adalah hari raya kita.”
(Ibnu Majah)
Berdasarkan hadis tersebut, jelaslah bahawa hiburan yang menghiburkan jiwa serta menenangkan hati diharuskan oleh Islam. Hal ini dinyatakan oleh al-Syeikh Yusuf al-Qardhawi bahawa antara hiburan yang dapat menghibur jiwa, menenangkan hati serta menyedapkan telinga ialah nyanyian. Hiburan nyanyian ini diharuskan oleh Islam dengan syarat ia tidak dicampuri kata-kata kotor, keji atau yang boleh merangsang kepada perbuatan dosa.
  


PUNCA-PUNCA KERUNTUHAN AKHLAK REMAJA
Pada zaman yang serba canggih ini, pelbagai teknologi telah dibangunkan untuk kegunaan orang ramai namun penggunaan yang begitu canggih ini tanpa sempadan telah juga memberikan impak yang negatif kepada masyarakat terutamanya golongan remaja masa kini. Pada remaja kini terlalu mengikut pengaruh dunia barat yang dianggap “up-to-date” dan berasa malu sekiranya tidak mengikutnya.

Terdapat banyak punca yang menyumbang kepada runtuhnya akhlak remaja. Antaranya ialah pengaruh rakan sebaya. Menurut kajian, ketika usia remaja, seseorang itu lebih rapat dengan rakan sebaya berbanding keluarga. Oleh itu, rakan sebaya sangat mudah mempengaruhi seseorang remaja itu sama ada ke jalan yang benar atau ke jalan yang songsang. Para remaja ini akan saling cabar-mencabar dengan rakan sebaya untuk melakukan sesuatu, walaupun mereka tahu perkara itu salah. Oleh kerana “darah muda” remaja yang pantang dicabar akan melakukan perkara itu untuk membuktikan kehebatan mereka, walaupun mereka tahu perkara ity berbahaya dan sia-sia. Bak kata pepatah “menang jadi arang, kalah jadi abu’.

Selain itu, kesibukan ibu bapa juga turut menyumbang kepada berlakunya gejala ini. Lumrah ibu bapa ialah mendidik dan mengasuh anak-anak supaya menjadi orang yang berguna, tetapi, kesibukan mereka menghalang mereka untuk menjalankan tanggungjawab mereka terhadap anak-anak. Oleh itu, anak-anak akan terumbang ambing dalam dunia mereka dan seterusnya akan sesat dan memilih jalan yang songsang. Kesibukan ibu bapa juga menghalang mereka untuk mengambil tahu aktiviti anak-anak dan seterusnya membiarkan anak-anak bebas melakukan apa sahaja tanpa pengetahuan termasuklah melakukan aktiviti yang salah. Ibu bapa ini hanya akan tersedar ketika anak mereka sudah teruk. Bak kata pepatah “sudah terhantuk, baru tergadah”.

Antara punca lain ialah pengaruh media massa. Pada zaman yang serba moden ini, media massa merupakan satu keperluan dalam kehidupan seharian. Media massa ini banyak memberikan kebaikan, tetapi juga boleh mempengaruhi sesorang terutamanya golongan remaja ke arah yang negatif secara diam. Cerita-cerita yang berunsurkan keganasan malah seks banyak ditayangkan oleh media massa. Certa-cerita sebegini dapat mempengaruhi dan merangsang remaja untuk meniru aksi-aksi negatif itu, dan hasilnya keruntuhan akhlak remaja semakin menjadi-jadi.

Di samping itu, sifat semulajadi remaja juga senantiasa ingin mencuba sesuatu yang baru. Walaupun pada awalnya niat mereka hanyalah untuk mencuba, tetapi lama-kelamaannya mereka akan ketagih dan terus terjebak ke dalam aktiviti haram itu. Remaja yang ketagih akan melakukan apa sahaja termasuk melakukan jenayah untuk melakukan aktiviti haram itu dan seterusnya menyebabkan akhlak mereka bertambah rosak.
Akhir sekali ialah didikan agama dan nilai-nilai murni tidak diterapkan dalam diri kalangan remaja pada masa kini. Hal ini disebabkan ibu bapa terlalu sibuk mengejar kemewahan duniawi dan kedudukan sehinggaka mereka alpa terhadap perihal anak-anak mereka. Oleh itu, anak-anak mereka tidak mendapat didikan agama yang secukup ole ibu bapa mereka. Hal ini menyebabkan mereka tidak dapat membezakan perkara baik dan buruk terhadap perbuatan yang mereka lakukan. Oleh itu, mereka melakukan sesuatu perkara negatif itu tanpa berfikir panjang.  
Kesimpulannya, ibubapa perlu memantau keadaan anak-anak mereka supaya tidak mudah terjebak ke dalam aktiviti-aktiviti yang tidak berfaedah. Selain itu, pelbagai pihak juga perlu berganding bahu untuk memikirkan penyelesaiaan masalah yang dihadapi untuk mengelakkan perkara ini daripada berterusan. Sesunggunya, anak-anak merupakan aset yang bernilai kepada negara dang bangsa kerana mereka inilah akan memimpin negara pada suatu hari nanti.    



CARA-CARA MENGATASI MASALAH KERUNTUHAN AKHLAK REMAJA 


Strategi mengatasi masalah seharusnya ditumpukan pada golongan remaja ini. Beberapa saranan atau cara-cara mengatasi keruntuhan kahlak remaja di antaranya ialah seperti berikut:

Peranan ibu bapa adalah amat penting dalam memberikan perhatian yang serius terhadap anak-anak mereka. Ibu bapa hendaklah sentiasa memerhatikan setiap gerak-geri atau pergerakan anak-anak mereka. Ibu bapa hendaklah sentiasa mengetahui dan mengenal pasti masalah yang dihadapi oleh anak-anak mereka serta sanggup meluangkan masa untuk mengatasi masalah tersebut. Ibu bapa juga seharusnya mengetahui rakan-rakan anak mereka yang mempunyai kedudukan moral yang baik. Selain itu, ibu bapa hendaklah menghabiskan sebahagian daripada masa seharian bersama anak-anak dengan memberika keyakinan, keberanian, mewujudkan sikap positif terhadap masalah, emosi dan keputusan. Selain itu, tingkatkan penghayatan anak-anak terhadap agama, tanamkan  nilai-nilai murni, motivasi, melatih anak cara bersopan, prinsip-prinsip akauntibiliti, menepati janji, berketerampilan, menunjukan peribadi yang mulia, amanah, sanggup menerima kelemahan diri serta meneroka potensi anak . ibu bapa hendaklah menjadi role model kepada anak-anak.

Pendidikan keibubapaan perlu diperkembangkan dengan cara yang lebih berkesan sehingga keupayaan pendidikan anak-anak dalam institusi keluarga dapat diperkemaskan. Amalan keibubapaan Islam hendaklah dipraktikkan melalui bimbingan langsung dari masjid. Remaja yang bermasalah di qariah boleh dijadikan sasaran yang terawal untuk membina modal nyata untuk dikembangkan dalam masyarakat.

Selain itu, mengadakan aktiviti yang dapat membentuk akhlak remaja seperti aktiviti kemasyarakatan dan sebagainya. Melalui aktiviti sebegini, para remaja dapat memantapkan akhlak mereka di samping dapat melakukan sesuatu yang berfaedah dan tidak membunag masa. Bak kata pepatah “sambil menyelam, minum air”.

Seterusnya, mewujudkan system perundangan di sekolah. Peruntukan undang-undang di peringkat sekolah telah menimbulkan rasa takut dikalangan pelajarr sekolah, disamping mengurangkan bebanan dan tanggungjawab pihak sekolah dan pihak ibu bapa dalam pengawalan disiplin. Meningkatkan semula pengawalan disiplin dari peringkat awalan oleh semua pihak dalam sekolah seperti yang dahulunya pernah ditegaskan dalam system pembentukkan disiplin pelajar. Kawalan diperingkat awal mesti dilaksanakan. Semua pihak hendaklah ‘turun padang’ dengan ertikata sebenar untuk mengatasi masalah disiplin remaja pada masa kini.

Di samping itu juga, pihak kerajaan seperti Kementerian Penerangan hendaklah memainkan peranan dengan memastikan sertiap rancangan yang disiarkan sesuai untuk tontonan umum dan tiada unsur-unsur keganasan atau seks. Selain itu, rancangan-rancangan yang dapat membentuk jati diri dan kerohanian juga hendaklah diperbanyakkan untuk membentuk jati diri dan membaiki akhlak remaja.

Akhir sekali, penguatkuasaan undang-undang oleh pihak berkuasa seperti polis, yang mana bidang kuasa polis yang sedia ada perlu digunakan oleh pihak pentadbir sekolah dalam mendisiplinkan pelajar yang bermasalah. Dimana kes pelajar tersebut akan dirujuk kepada pihak polis sebagai penyelesaian yang terakhir. 

KEBAIKAN DAN KEBURUKKAN HIBURAN TERLAMPAU

Kebaikan
  • Menjadikan muzik sebagai semangat untuk mereka mengulangkaji pelajaran.
  • Muzik dan filem sama ada di televisyen atau di pawagam layak digambarkan sebagai sumber inspirasi kepada masyarakat terutamanya belia
  • Menjadikan hiburan seperti muzik, mainan dan seumpamanya sebagai satu cara untuk menghilangkan tekanan atau menenangkan jiwa
  • Hiburan dapat mengeratkan silaturrahim antara satu sama lain.
Keburukan
  • Hiburan melampau boleh menyebabkan kita lalai dan leka
  • Hiburan boleh menyebabkan sebagai seorang muslim melambat-lambatkan waktu sola
  • Hiburan juga menyebabkan kita terpesong dari landasan agama
  • Hiburan boleh menyebabkan kita terikut-ikut dengan budaya kuning 

GARIS PANDUAN HIBURAN YANG DITETAPKAN DALAM ISLAM 

Program hiburan
  • Bermatlamatkan kebaikan dan kesejahteraan.
  • Diadakan di tempat yang bersesuaian supaya tidak mengganggu ketenteraman awam dan orang ramai.
  • Mengambil kira masa yang bersesuaian dengan sensitivity masyarakat dan ajaran Islam.
  • Tidak disertai oleh perbuatan-perbuatan haram atau maksiat.
  • Tidak mengandungi acara yang bersifat provokasi yang boleh menimbulkan sikap prejudis atau permusuhan.
  • Tidak mengandungi unsur-unsur pemujaan atau penyembahan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Persembahan muzik
  •  Tidak menimbulkan gerak-geri liar.
  •  Tidak mendorang kepada perbuatan maksiat
  • Tidak melalaikan.
Lirik
  • Kalimah syahadah dalam bahasa Arab hendaklah disempurnakan.
  • Tidak mengandungi sebutan yang boleh membangkitkan nafsu syahwat, perkataan lucah, menggambarkan arak dan memberikan perangsang melakukan dosa.
  • Tidak mengandungi unsur-unsur pemujaan kepada makhluk dan peribadi
  • Tidak mengandungi ungkapan-ungkapan yang melanggarkan adab kesopanan dalam Islam.
  • Tidak mengandungi ungkapan yang melanggar akidah dan syariat Islam.
  • Tidak mengandungi unsur menghina, mengaib, mencaci, memfitnah dan seumpamanya
  • Tidak boleh dijadikan teks Al-Quran sebagai lirik.
Persembahan artis

  •  Berinteraksi dengan penonton secara sopan dan disertai kata-kata yang boleh membina nilai-nilai kemanusiaan.
  • Berpakaian kemas, sopan serta tidak memakai pakaian yang boleh mendedahkan diri kepada eksploitasi penonton dan tidak bercanggah dengan kehendak Islam
  • Tidak melakukan gerak-geri dan perkataan yang boleh menimbulkan perasaan yang mendorong kepada maksiat dan menghina Islam.
  • Tidak mengucapkan kata-kata yang menggalakkan perbuatan maksiat atau menghina agama Islam.

Persembahan tarian

  •  Berpakaian kemas, sopan serta tidak memakai pakaian yang boleh mendedahkan diri kepada eksploitasi penonton dan tidak bercanggah dengan kehendak Islam.
  • Gerak tari yang dipersembahkan tidak menimbulkan fitnah
  • Tidak boleh percampuran antara lelaki dengan perempuan yang boleh menimbulkan fitnah
  • Tidak bertujuan pemujaan atau penyembahan
  • Tidak dipersembahkan dengan gaya yang memberahikn 


  Pada era globalisasi ini, remaja kita tidak lagi mementingkan perihal tentang menghormati ibubapa, guru, dan golongan yang lebih tua daripada mereka, tentang belajar, bekerja dan lain-lain lagi. Mereka hanya mementingkan keseronokan daripada semua itu, mereka merasakan diri mereka seperti kurang bermakna jika tiada keseronokan dalam hidup dan memilih hiburan terlampau.
Biasanya, remaja adalah mereka yang berada dalam lingkungan umur belasan tahun. Secara amnya, golongan remaja yang berumur antara 11 tahun hingga 19 tahun. Jika kita perasan, dalam linkungan inilah ramai remaja menghadapi pelbagai masalah sosial. Remaja kini bukanlah golongan yang pandai berdikari seperti remaja zaman dahulu, malahan mereka seperti bayi yang dijaga seperti menatang minyak yang penuh.

 Kini negara kita mengalami pelbagai masalah yang melibatkan golongan remaja, bahkan isu ini sudah menjadi perkara biasa bagi masyarakat negara kita. Mereka sering berpendapat bahawa masalah atau gejala sosial dalam kalangan remaja adalah perkara normal bagi umur mereka yang sedang meningkat naik. Rata-rata kita dapat melihat gejala sosial yang berlaku diseluruh negara adalah dalam kalangan anak muda remaja.

  Kesimpulanya, ibupaba perlu memainkan peranan yang tinggi dalam mendidik anak-anak mereka supaya menjadi generasi yang berguna suatu hari nanti iatu dengan cara ibubapa perlu memantau keadaan anak-anak mereka supaya tidak mudah terjebak ke dalam aktiviti-aktiviti yang tidak berfaedah. Selain itu, pelbagai pihak juga perlu berganding bahu untuk memikirkan penyelesaiaan masalah yang dihadapi untuk mengelakkan perkara ini daripada berterusan.

  Oleh itu, remaja hendaklah diberi perhatian penuh dan di beri pimpinan agar mereka tidak sesat ke arah yang songsang supaya masa depan mereka sentiasa cerah.Sesunggunya, anak-anak merupakan aset yang bernilai kepada negara dan bangsa kerana para remaja merupakan peneraju masa depan sesebuah negara dan mereka inilah yang akan memimpin negara pada suatu hari nanti




4. UNSUR-UNSUR KHURAFAT DALAM FILEM

Amalan khurafat merupakan amalan yang telah berlaku sejak zaman Arab jahiliyyah lagi. Sehingga kini amalan tersebut masih menjadi amalan dalam masyarakat Islam. Khurafat adalah salah satu bentuk penyelewengan dalan akidah Islam. Amalan khurafat mengalih pergantungan manusia daripada khalik iaitu Allah kepada makhluk yang dicipta oleh Allah.
Tajuk yang kami bincangkan ialah mengenai Unsur-unsur Khurafat dalam Filem. Khurafat ialah suatu kepercayaan dan perbuatan karut yang dianggap mempunyai hubungan dengan agama Islam sedangkan pada hakikatnya ia sebenarnya dilarang oleh agama Islam kerana bertentangan dengan konsep tauhid dan syariat dalam Islam. Selain itu, hal ini dapat memesongkan akidah kita sehingga boleh mengakibatkan kita menyekutukan Allah.
 Antara contoh perbuatan khurafat atau karut yang diamalkan oleh masyarakt kita pada zaman ini ialah mempercayai azimat yang boleh menahan sesuatu bahaya kepada seseorang, mempercayai binatang seperti burung boleh membawa tuah atau sial, membuang ancak bagi menghalau hantu dan mengunjungi kubur yang dianggap keramat. Pada masa kini, kita dihidangkan dengan pelbagai bentuk hiburan termasuklah perfileman yang berunsurkan hantu dan seram. Hal ini tidak kira sama ada melalui media cetak mahupun media elektronik. Pelbagai ciptaan atau rekaan alat-alat komunikasi yang serba canggih turut menambahkan lagi sumber hiburan yang sedia ada.
Namun bentuk-bentuk hiburan sebegini dapat mengundang kealpaan juga memberi kesan negatif kepada masyarakat. Lambakan drama dan filem yang berunsurkan tahyul, bidaah dan khurafat kini mula mendapat kritikan daripada masyarakat yang prihatin dengan perkembangan ini. Ada yang mula merasai keperluan untuk menghadkan pengeluaran drama dan filem sebegini, kerana dikhuatiri mampu mendatangkan kesan maha negatif kepada masyarakat terutama golongan muda-mudi. Sehinggakan mantan perdana menteri, Tun Dr.Mahathir sendiri memberi pendapat bahawa lambakan filem dan drama sebegini harus dikaji akan baik buruknya. Antara filem yang mengandungi unsur-unsur khurafat ialah Munafik, Jangan Pandang BelakangRasukan AblasaHisteriaSyaitanMautAkhiratZombi Kampung PisangCongkakPontianak Harum Sundal MalamWaris Jari Hantu. Manakala, drama yang berunsurkan khurafat ialah Puaka Niyang RapikAnak BetongBilik 13SeramSusukKliwonKekasihku Seru.

PENGERTIAN PENGAMALAN UNSUR KHURAFAT DALAM FILEM
Mengikut Kamus Dewan, istilah keramat bermaksud; suci dan berkat daripada kesuciannya itu (dipercayai) dapat mendatangkan hikmat (seperti menyembuhkan penyakit, memberi keselamatan dan sebagainya). Khurafat juga bermaksud tempat atau sesuatu yang suci dan (dipercayai) dapat mendatangkan hikmat.
Menurut Kitab Al-Mu’jam al-Wasit, khurafat  adalah cerita-cerita yang mempersonakan yang dicampuradukkan dengan perkara dusta. Manakala mengikut Kamus al-Marbawi bahawa khurafat ialah; sebarang cerita yang benar-benar dusta. Pendapat lain menyebut bahawa; khurafat adalah sesuatu hal yang tidak masuk akal atau perkara-perkara yang sukar untuk dipercayai kebenarannya.
Berdasarkan takrif tersebut dapat dibuat kesimpulan bahawa khurafat ialah sesuatu perkara mempersonakan berbentuk rekaan atau dongeng (legenda) yang karut atau tahyul yang menyimpang dari ajaran Islam.
Khurafat berasal dari perkataan bahasa arab: al-khurafat yang bererti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak benar., menceritakan hal-hal yang tidak masuk akal di atas umumnya menarik dan mempesonakan, maka khurafat juga disebut dalam “al-hadis al-mustamlah min al-kidb”, cerita bohong atau karut yang menarik dan mempesonakan.
Secara istilah pula, khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi meraka yang cenderung untuk melakukan perbuatan karut atau khurafat meyakini bahwa hal tersebut memiliki dasar dari agama. Oleh yang demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan tidak benar atau ia sememangnya bertentangan dengan ajaran al-Qur’an dan Hadis nabi, yang dikategorikan sebagai khurafat.
Selain itu, kata lain bagi Khurafat secara bahasa berarti takhayul. Dalam kamus munawir khurafat ialah hal yang berkenaan dengan kepercayaan yang tidak masuk akal (batil). Pengertian khurafat dalam Islam pua ialah semua cerita sama ada rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantang-larang, adat istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang atau bertentangan dengan ajaran Islam .
Berdasarkan pengertian di atas, khurafat ialah cerita dan perbuatan yang direka-reka dan bersifat dusta. Begitu juga dengan pemikiran yang direka-reka merupakan salah satu bentuk khurafat.
Antara contoh perbuatan khurafat ialah :
·         Menanam sebatang pokok pisang di halaman atau rumah yang baru selesai dibina dianggap dapat membawa sial pada penghuni rumah itu.
·         Jika bunga ditanam ditempat berdaun lebat dianggap dapat memiliki banyak rezeki.
·         Jika sebatang pokok beringin yang ditanam di halaman istana tumbang, hal ini pertanda akan terjadi penggulingan pimpinan negara.
·         Jika bunga teratai berkembang, hal ini pertanda bahwa dewa-dewa turun memberkatinya. Orang India mempersembahkan bunga teratai putih untuk Dewa Syiwa, bunga teratai merah untuk Dewa Brahma, dan bunga teratai biru untuk Wishnu.
·         Orang-orang Budha beranggapan bahwa jika bunga teratai tengah berkembang berarti roh-roh Budha tengah bersukaria.
·         Orang-orang China beranggapan bahwa dengan membuat bubur kacang merah pada sembahyang Tang Ceh, roh-roh jahatpun akan pergi terusir.
·         Cabai merah disajikan ketika terjadi hujan berhari-hari. Mengapa? Karena mereka menganggap dengan itu hujan akan cepat berhenti.
·         Jika terjadi musim penyakit, ditaruhlah bawang merah, lempuyang, dan sejenis rumput agar roh-roh pembawa penyakit tidak mendekati rumah.
·         Orang-orang China pada upacara Peh Cun menaruh rumput Ciang Pow (Acerus Calamus) di atas pintu, agar roh orang suci yang membunuh diri turun memberkati si empunya rumah.
·         Jika sebatang pohon Natal dipasang ditengah rumah, dianggap roh Yesus akan turun memberi pengampunan.
·         Jika anak-anak kecil terserang penyakit perut digantungkanlah sepotong aur kuning pada leher anak itu karena menganggap aur kuning dapat menolak penyakit.
·         Mengambil daun pisang beserta pelepahnya pada petang hari dianggap dapat menyebabkan kematian dalam perjalanan.
·         Pohon anjuang yang di tanam di sawah dan ladang dianggap dapat mengusir hantu pembawa hama tanaman. Pohon anjuang yang ditanam di kuburan dianggap dapat menghindarkan gangguan hantu kubur pada roh-roh mati dalam kuburan.
·         Pohon leci yang tengah berbuah dianggap sebagai pertanda roh-roh nenek moyang tengah berpesta pora.
·         Merangkai bunga melati pada malam hari dianggap dapat menghadirkan roh-roh gadis remaja.
·         Burung hantu yang bersuara pada malam hari dianggap sebagai pertanda akan ada perempuan melahirkan.
·         Kupu-kupu yang masuk ke rumah dianggap sebagai pertanda akan datang seorang tamu.
·         Burung hamah yang bersuara dianggap sebagai pertanda akan terjadi pembunuhan balas dendam
·         Mempercayai bahwa berjabat tangan dengan orang yang pernah berjabat tangan dengan orang yang secara berantai sampai kepada orang yang pernah berjabat tangan dengan Rasulullah akan masuk surga.
·         Mendapatkan barakah dengan mencucup tangan para ulama. Demikian itu dikerjakan dengan kepercayaan bahwa berkah Allah kepada ulama itu akan berlimpah kepadanya.
·         Mempercayai beberapa ulama tertentu itu keramat serta menjadi kekasih Allah sehingga terjaga dari berbuat dosa. Andakata pun berbuat dosa, maka sekedar sengaja diperbuatnya untuk menyembunyikan kesucianya tidak dengan niat maksiat.
·         Memakai ayat-ayat al-Qur’an untuk azimat menolak bala’, pengasihan dan sebagainya.
·         Mengambil wasilah (perantara) orang yang telah mati untuk mendo’a kepada Allah. Mereka berziarah ke kuburan para wali dan ulama besar serta memohon kepada Allah agar do’a (permohonan) orang yang berziarah kuburnya itu dikabulkan. Ada yang memohon dapat jodoh, anak, rizki, pangkat, keselamatan dunia akhirat dan sebagainya. Mereka percaya dengan syafa’at (pertolongan) arwah para wali dan ulama itu, permohonan atau doa mesti dikabulkan Allah karena wali dan ulama itu kekasih-nya.










PUNCA DAN AKIBAT DARIPADA PENGHASILAN FILEM YANG BERUNSUR KHURAFAT
Punca:

Akidah seseorang yang rosak seperti pergantungan seseorang terhadap sesuatu yang lain selain daripada Allah. Dalam Islam Allah memerintahkan manusia untuk mentauhidkan Allah semata-mata.Ini bermakna tiada yang berhak disembah melainkan Allah s.w.t dalam apajua keadaan. Permohonan kepada sesuatu selain Allah bermakna kita telah menyekutukan Allah yang mengakibatkan kita tergolong dalam fitnah paling besar dan amat ditakuti iaitu mensyirikkan Allah.
Selain itu, pengetahuan luar biasa bomoh dalam hal-hal berkaitan perkara ghaib telah menyebabkan mereka terlalu yakin dengan pengetahuan dan kelebihan yang mereka ada sehingga mengakibatkan masyrakat terperdaya dan meminta pertolongan daripada golongan ini. Sebagai seorang Islam kita wajib meyakini bahwa tiada yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah s.w.t
Rasulullah s.a.w sendiri tidak memiliki kuasa untuk mendatangkan kemanfaatan kepada dirinya serta tidak berkuasa untuk menolak bahaya kecuali yang dikehendaki Allah s.w.t. jadi bagaimana manusia biasa memiliki kelebihan sedemikian wal hal Rasulullah yang bersifat maksum tidak dikurniakan Allah dengan kelebihan itu?
Punca lain ialah, wujudnya perasaan terlalu takut terhadap hantu,jin dan syaitan sehinggakan sanggup memberi salam dan tunduk hormat kepada penunggu setiap kali melalui tempat yang dianggap mempunyai keramat. Ada pula yang memberi pengeras malah memandikan kereta dengan air limau dan jampi mantera semata-mata untuk mengelakkan bala bencana.
Sebagai seorang Islam, sewajibnya kita mendapatkan perlindungan dan berserah diri kepada Allah. Syaitan, binatang buas serta manusia tidak dapat mendatangkan manfaat atau  menimpakan mudarat melainkan dengan izin Allah.

Akibat:

Terdapat beberapa unsur-unsur yang negatif yang mampu diserap kepada para penonton. Lebih-lebih lagi golongan di peringkat remaja dan kanak-kanak. Mereka ini merupakan golongan yang mudah terpengaruh kerana masih berada dalam proses belajar. Antara kesan negatif filem berunsur hantu dan seram ini adalah boleh merosakkan akidah umat Islam, menimbulkan syirik dan unsur kurafat dalam diri penonton, melemahkan iman seseorang dan memesongkan seseorang dari ajaran Islam.
Perkara ini sangat membimbangkan kerana ramai penonton yang meminati filem berunsur hantu dan seram ini terdiri daripada masyarakat melayu dan beragama Islam. Mereka ini terdiri daripada pelbagai peringkat usia iaitu golongan tua, dewasa, remaja dan kanak-kanak sendiri. Hal ini ditakuti menyempitkan fikiran dan mengancam akidah generasi muda dan kanak-kanak terutamanya. Ditakuti juga mereka ini akan terpengaruh dengan aksi-aksi yang dilakonkan mengenai kononnya wujud pelbagai jenis hantu yang direka semata-mata untuk menimbulkan rasa seram kepada penonton. Perasaan takut mereka itu dibimbangi adalah lebih kepada hantu-hantu rekaan tersebut melebihi kepada Allah s.w.t. Lakonan yang sangat berkesan daripada para pelakon pula telah menambahkan kakuatan terhadap kepercayaan tahyul, khurafat dan syirik.  Kekuatan kepercayaan terhadap hantu ini juga akan melemahkan iman dan memesongkan kepercayaan terhadap Allah s.w.t.
Dalam hal ini, ketaksuban penonton terhadap hantu akan menyebabkan mereka terbawa-bawa ke dalam kehidupan seharian. Misalnya, dibayangi hantu ketika berseorangan atau ditempat gelap, kanak-kanak pula takut untuk ke tandas kerana rasa ada hantu yang mengekori. Perkara ini tidak seharusnya dibiarkan berlarutan dan perlu ditangani segera.Kajian dilakukan berkaitan kesan dan pengaruh filem hantu terhadap penonton; menyenaraikan kesan antaranya tidak nyenyak tidur akibat diburu bayangan filem ngeri, perasaan takut hingga hilang daya kawal terhadap diri dan perasaan fobia melihat benda dikait dengan filem ditonton. Malah fobia terhadap kegelapan, binatang, bunyi atau keadaan yang terlalu sunyi menyebabkan perasaan takut berpanjangan.
Firman Allah Taala dalam Al-Quran,
يا بني آدم لا يفتننكم الشيطانكما أخرج أبويكم من الجنة ينزع عنهما لباسهما ليريهما سوآتهما إنه يراكم هو وقبيله من حيث لا ترونهم إنا جعلنا الشياطين أولياء للذين لا يؤمنون
“Wahai anak Adam! Janganlah engkau diperdaya oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibubapamu dari syurga, sambil ia menyebabkan terlucutnya pakaian merka berdua untuk memperlihatkan aurat merka kepada mereka (yang sebelum itu tertutup) Sesungguhnya  syaitan dan  kaumnya melihat kamu dengan keadaan yang kamu tidak dapat melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu teman rapat bagi orang yang tidak beriman”
            Di sini dapat disimpulkan bahawa terdapat banyak punca dan akibat yang diperolehi daripada filem yang berunsur khurafat terutama perfileman di Malaysia ini. Semakin hari semakin meningkat permintaan dalam penghasilan filem yang berunsurkan khurafat ini, oleh itu, perkara ini perlulah dipandang berat oleh pihak berkuasa, masyarakat dan setiap individu terutamanya yang beragama Islam. Hal ini demikian kerana perfileman yang berunsur khurafat ini perlu dikawal dan ditapis bagi memastikan keselamatan dan imej umat Islam terjamin.   
Perbicangan Unsur-unsur Khurafat dalam filem “Munafik”.

           

Sebagaimana yang kita ketahui di Malaysia terdapat banyak penghasilan dan keluaran filem yang berunsurkan seram. Hal yang demikian kerana masyarakat masa ini lebih menyukai filem-filem berunsurkan seram dan perkara ini menyebabkan permintaan filem berunsurkan seram ini semakin meningkat dari hari ke hari. Oleh sebab itu, wujudlah penghasilan filem-filem yang mengandungi unsur khurafat.
            Filem yang kami pilih untuk kajian Unsur-unsur Khurafat dalam Filem ialah “Munafik”. Jika dirujuk dari tajunya mungkin tidak lihat dimana terletaknya unsur-unsur khurafat dalam kajian ini. Namun, setelah kami bertiga menonton file mini terdapat beberapa jalan cerita yang mengandungi unsur-unsur khurafat.
            Filem Munafik ini mengisahkan seorang pengamal perubatan secara Islam yang bergelar Ustaz Adam, beliau mengharungi hidupnya selepas terlibat dalam sebuah kemalangan langgar lari yang telah menyebabkan kematian arwah isterinya Zulaikha dan anaknya Amir. Kisah hidup Ustaz Adam mula berubah apabila beliau menerima seorang pesakit wanita yang bernama Maria.
            Maria merupakan seorang anak tunggal kepada salah seorang pengamal perubatan Islam yang Pak Osman. Maria juga mempunyai seorang ibu tiri bergelar Puan Zati. Maria telah menghidapi penyakit trauma dan gangguan emosi apabila terlibat dalam kemalangan yang dirancang oleh ayahnya sendiri Pak Osman.
            


Unsur-unsur khurafat mula timbul apabila Maria menemui sebuah kotak yang berisi tangkal di rumahnya. Tangkal itu merupakan milik Puan Zati yang mempercayai tangkal tersebut berfungsi sebagai perlindung kepada keluarganya. Namun, setelah kehadiran Ustaz Adam ke rumah mereka, beliau telah berjaya memusnahkan keujudan tangkal tersebut. Ustaz Adan juga telah memberi peringatan tentang keburukan penggunaan tangkal kepada Puan Zati yang telah melakukan perbuatan khurafat itu.
            Seterusnya, unsur-unsur khurafat dapat dilihat daripada lakonan Pak Osman yang merupakan pengamal perubatan secara Islam pada awalnya telah mengamalkan ilmu hitam melalui perjanjian bersama Iblis iaitu merupakan salah satu kepercayaan khurafat yang sangat dilaknati Allah. Pak Osman terlibat dengan pengamalan perubatan ini apabila beliau menyimpan perasaan iri hati terhadap Ustaz Adam. Beliau sanggup mempergunakan anaknya Maria untuk membunuh Ustaz Adam. Perkara menjadi lebih teruk apabila Pak Osman telah meghantar santau kepada anaknya Maria. Hal yang demikian telah membuka jalan yang luas untuk beliau membunuh Ustaz Adam. Akibat daripada sikap mementingkan diri, Pak Osman telah mengakibatkan isteri dan anak Ustaz Adam serta sahabat baiknya yang merupakan imam di kampung tersebut maut dalam dua buah kemalangan. Pak Osman juga telah mengakibatkan anaknya Maria meninggal dunia. Perkara ini berpunca daripada hasutan syaitan kepada Pak Osman. Bagaimanapun, segala kejahatan Pak Osman berjaya ditindas dan dihapuskan oleh kuasa Allah s.w.t yang memberi perlindungan kepada Ustaz Adam.
            Secara konklusinya, terdapat beberapa impak positif dan negative dalam filem Munafik ini. Impak positif yang boleh diambil adalah daripada lakonan Ustaz Adam yang sentiasa percaya dan yakin dengan kuasa Tuhan terhadap manusia. Di samping itu, beliau juga seorang yang prihatin terhadap masyarakat dan sentiasa berusaha untuk menghapuskan amalam khurafat dalam kalangan masyarakat di kampungnya. Manakala impak negatif yang perlu dihindari dan dielakkan ialah lakonan Pak Osman. Pak Osman ialah seorang yang mempunyai ilmu agama yang tinggi dan merupakan pengamal perubatan secara Islam yang baik. Namun begitu akibat daripada perasaan iri hati yang mendalam menyebabkan beliau bersikap zalim terhadap Ustaz Adam sekeluarga, sahabatnya dan anaknya Maria. Oleh yang demikian, sebagai seorang yang beragama islam kita perlulah entiasa percaya dan taat kepada perintah Allah. Serta menghindari amalan khurafat yang sangat dilarang dan dilaknati Allah.


CARA PENYELESAIAN DAN PENGAWALAN FILEM YANG BERUNSURKAN KHURAFAT

            Sepertimana yang kita ketahui terdapat banyak nilai dan impak yang negatif dalam penghasilan filem yang berunsurkan khurafat. Perkara ini terjadi berpunca daripada sikap sesetengah para pengarah filem yang tidak mengambil prihatin akan penghasilan filem yg dikeluarkan. Kebanyakan filem yang dihasilkan ini mempunyai unsur-unsur khurafat yang berlebihan sehingga boleh memberi pengaruh negatif kepada masyarakat di Malaysia. Oleh hal yang demikian, pelbagai tindakan penyelesaian dan pengawalan perlulah diambil bagi memastikan pengaruh negatif ini terus berlarutan dan berleluasa dalam kalangan masyarakat.
            Tindakan utama yang perlu dilakukan ialah tindakan daripada pihak atasan yang memantau dan pengawalan penghasilan perfileman di Malaysia. Pihak utama yang perlu bertindak ialah Suruhanjaya Multimedia dan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia. Pihak berkuasa ini haruslah sentiasa memastikan penghasilan filem-filem di Malaysia ini menepati piawaan yang ditetapkan dalam akta yang telah disabitkan. Filem yang dihasilkan juga perlulah ditapis dan diuji selidik terlebih dahulu secara lebih jelas oleh Perbadanan Kemajuan Filem Nasional Malaysia (FINAS). FINAS juga hendaklah mendokumentasi, menyimpan, memelihara dan memulihara bahan kandungan audio visual filem yang dihasilkan secara berkesan. Hal yang demikian kerana bagi memastikan filem yang dihasilkan dan dikeluarkan tidaklah memberi impak yang negatif kepada masyarakat dan mematuhi syarat-syarat yang ditetapkan.    
            Di samping itu, para penerbit dan pengarah filem juga perlulah sentiasa mematuhi garis panduan yang telah ditetapkan oleh pihak-pihak berkuasa dalam penghasilan filem. Antara garis panduan yang telah diwujudkan dan perlu dipatuhi ialah “Garis Panduan Penapisan Bahan-Bahan Penerbitan Berunsur Islam” pada tahun 1996 dan “Garis Panduan – Bahan Penerbitan Bercetak dan Audio Visual Berhubung dengan Unsur-Unsur yang Bercanggah dengan Akidah dan Amalan Ahli Sunnah Wal Jamaah” yang telah diwujudkan pada 21 November 2005, kedua-dua garis panduan ini telah yang diterbitkan oleh JAKIM dalam usaha membenteras kebendungan gejala tahyul dan khurafat dalam media elektronik. Filem yang dihasilkan juga perlulah sesuai mengikut peringkat umur dan peringkat kesihatan masyarakat untuk ditayangkan. Penerbit perlu menekankan larangan kepada para penonton tentang syarat-syarat tontonan filem seperti larangan bagi para ibu yang mengandung dan anak-anak kecil untuk tontonan filem seram. Perkara ini harus ditegaskan kerana setiap tontonan filem itu memberi impak dan kesan yang mendalam terhadap para penonton. 
            Selain itu, anggota masyarakaat terutamanya ibu bapa haruslah sentiasa prihatin dan bersikap tegas dalam memantau tontonan anak-anak mereka. Ibu bapa perlulah sentiasa tegas dalam perhatian mereka, mereka tidak boleh sewenang-wenangnya memberi kelonggaran kepada anak-anak mereka untuk menonton filem-filem seram. Hal demikian kerana apabila anak-anak yang kecil dibiarkan menonton filem seram akan memberi kesan yang mendalam kepada mereka. Mereka mungkin akan berasa takut untuk berada dalam kawasan gelap dan berfikiran yang tidak enak terhadap persekitaran sehingga menyebabkan mereka menerima ganguan emosi. Sebagai ibu bapa juga hendaklah sentiasa memberi perhatian dan didikan agama yang secukupnya kepada anak-anak. Anak-anak ibarat kain putih yang perlu dicorakkan oleh ibu bapanya, jika dicorak dengan baik maka baiklah hasilnya, jika salah coraknya maka buruklah hasilnya. Hal yang demikian kerana apabila anak-anak diberikan didikan agama yang cukup maka mereka tidak akan mudah terpedaya dengan unsur-unsur negatif yang memudaratkan daripada tayangan filem seram yang mereka tontoni.
            Seterusnya, sebagai seorang umat Islam yang mempunyai pegangan agama yang baik hendaklah sentiasa tegas dan tidak memandang remeh dalam penghasilan filem khurafat ini. Mereka perlulah memastikan tayangan filem yang mereka tontoni bebas daripada unsur-unsur khurafat yang boleh mempengaruhi minda. Jika terdapat sebarang unsur-unsur yang berlebihan dalam filem yang ditayangkan, mereka seharunya membuat aduan kepada pihak berkuasa seperti FINAS bagi memastikan kegiatan ini dapat dibanteras dengan segera.
            Natijahnya, semua pihak perlulah saling berganding bahu dan bekerjasama dalam penyelesaian dan pengawalan filem yang berunsurkan khurafat. Pihak-pihak yang berwajib seperti Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia perlulah sentiasa melakukan pemantauan dan mengetatkan peraturan dalam bidang perfileman Negara ini supaya unsur-unsur khurafat ini dapat dibendung dan diatasi dengan sebaiknya. Manakala, masyarakat juga perlulah prihatin dan memandang tegas dalam penghasilan filem yang berunsur khurafat ini. Jika terdapat sebarang unsur-unsur yang berlebihan dalam filem yang ditayangkan, masyarakat perlu membuat aduan kepada pihak berkuasa. Hal ini demikian kerana unsur-unsur khurafat ini boleh memberi impak yang buruk kepada masyarakat sekeliling.
            
KESIMPULAN

Secara rumusannya, kami telah peroleh pelbagai pengajaran dan pengetahuan yang baik daripada kajian ini. Antara pengajaran yang kami peroleh ialah sebagai umat Islam, kita diwajibkan bertawakal dan hanya bergantung kepada Allah selepas berusaha bersungguh-sungguh dalam sesuatu pekara yang dihajati. Terutama sekali dalam melakukan tugas-tugas harian sebagai khalifah di bumi ini. Sebagai contoh, pengajaran yang kami dapat daripada perwatakan Ustaz Adam dalam filem Munafik. Beliau sentiasa bertawakal kepada Allah sama ada berada dalam keadaan susah mahupun senang. 
Di samping itu, kita hendaklah percaya bahawa meminta bantuan kepada makhluk lain selain Allah seperti jin dan syaitan akan memberikan kesan yang memudaratkan dan bukannya memperoleh manfaat dari apa yang diminta. Hal ini kerana tiada yang lebih berkuasa melainkan Allah malah tindakan ini akan mengakibatkan pemikiran umat islam terbelenggu dalam akidah sesat. Contohnya, melalui perjanjian syaitan dan iblis dalam lakonan Pak Osman, beliau telah menggunakan ilmu hitam untuk memuaskan hatinya terhadap Ustaz Adam.  
Tambahan pula, sebagai seorang anggota masyarakat yang prihatin terhadap persekitaran, kita perlulah sentiasa tegas dalam membanteras dan membendung masalah yang berkaitan pengamalan unsur-unsur khurafat dalam kalangan masyarakat. Segala kegiatan khurafat yang berlebihan dalam industri perfileman perlulah dielakkan dan dihapuskan. Mungkin perkara ini tidaklah memberi impak yang besar dalam keseluruhan masyarakat tetapi jika dibiarkan lama ianya pasti memberi kesan buruk kepada keseluruhannya. Firman Allah dalan surah Yunus ayat 106, “Dan janganlah engkau menyembah atau memuja yang lain daripada Allah, yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepadamu dan juga tidak dapat mendatangkan mudharat kepadamu. Sekiranya engkau mengerjakan yang demikian maka jadilah engkau orang-orang yang berlaku zalim”. Maka dengan itu seharusnya kita lebih berwaspada dalam penghasilan filem yang berunsur khurafat tanpa tapisan dari pihak berkuasa akan tersebar meluas dalam negara.   


Akhir sekali, kita haruslah berpegang teguh dengan ajaran agama Islam dan juga sentiasa memahami dan mendalami ilmu Al-Quran dan Sunnah bagi mengelakkan amalan khurafat ini terus berleluasa dalam kalangan masyarakat khusunya masyarakat Islam kita sendiri. Sebagai khalifah di bumi, kita juga sentiasa dituntut untuk sentiasa taat segala perintah dan meninggalkan segala-Nya, apatah lagi jika perbuatan kita itu berunsurkan khurafat. 


LAMAN RUJUKAN

http://ikmalha.blogspot.my/

http://pustaka.islamnet.web.id/Bahtsul_Masaail/Khutbah%20dan%20Ceramah/Hubungan.htm

http://5starpn.blogspot.my/2015/03/latar-belakang-akhbar-dan-majalah-di.html

http://beritaislamimasakini.com/konsep-persaudaraan-dalam-islam.htm

http://konsepkejiranan.blogspot.my/

http://www.islamituindah.my/batas-pergaulan-lelaki-dan-perempuan

https://majalahonlinekomunikasidanpenyiaranislam.wordpress.com/
http://izuhakim.blogspot.my/2016/07/seindah-bicara.html

http://idakwahkini.blogspot.my/2016/10/penyebaran-fitnah.html

https://hiburanmelampaukerutuhanakhlakremaja.blogspot.my/

http://noormasbelladoremi.blogspot.my/